Perbedaan Perumahan Syariah dan Konvensional

Posted on

Mendapatkan rumah idaman menjadi impian bagi banyak orang. Namun, sebelum memutuskan membeli atau membangun rumah sendiri, tahukah kamu bahwa ada perbedaan antara perumahan syariah dan konvensional? Ya, tak seperti rumah pada umumnya, perumahan syariah didasarkan pada prinsip-prinsip syariah Islam yang melarang riba dan mendorong transaksi yang adil dan berkeadilan. Melalui artikel ini, kita akan membahas perbedaan-perbedaan ini dengan bahasa yang santai untuk memudahkan pemahaman kita semua. Yuk, simak sampai habis!

Perbedaan Perumahan Syariah dan Konvensional

Perumahan syariah dan perumahan konvensional merupakan dua jenis perumahan yang sangat berbeda. Pembeli perumahan sering kali bingung atau kurang memahami perbedaan antara keduanya. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam tentang perbedaan perumahan syariah dan perumahan konvensional.

Pendefinisian Perumahan Syariah

Perumahan syariah adalah konsep perumahan yang didasarkan pada prinsip-prinsip syariah atau hukum Islam. Ketika pembeli memilih untuk membeli rumah syariah, mereka juga berkomitmen untuk menjalankan kehidupan sesuai dengan ajaran Islam. Rumah syariah harus memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh Badan Amil Zakat (BAZ) dan Kementerian Agama untuk mendapatkan sertifikasi.

Pendefinisian Perumahan Syariah

Pendefinisian Perumahan Konvensional

Perumahan konvensional, di sisi lain, adalah perumahan yang dibeli dan dijual secara bebas tanpa mempertimbangkan prinsip-prinsip agama atau syariah. Hukum yang mengatur perumahan konvensional adalah hukum positif atau hukum yang ditetapkan oleh pemerintah dan lembaga keuangan.

Pendefinisian Perumahan Konvensional

Lokasi dan Lingkungan

Perumahan syariah sering kali memiliki lokasi yang strategis karena dipilih dengan mempertimbangkan akses ke masjid, sekolah Islam, dan fasilitas-fasilitas yang mendukung kehidupan Islami. Sementara itu, perumahan konvensional tidak memiliki batasan secara khusus dalam pemilihan lokasi.

Lokasi dan Lingkungan

Metode Pembiayaan

Salah satu perbedaan paling signifikan antara perumahan syariah dan perumahan konvensional terletak pada metode pembiayaannya. Pada perumahan syariah, pembiayaan dilakukan dengan prinsip-prinsip syariah seperti murabahah, istisna, musharakah, atau ijarah. Sedangkan perumahan konvensional menggunakan sistem pembiayaan konvensional seperti KPR (Kredit Pemilikan Rumah) yang diatur oleh bank.

Metode Pembiayaan

Penggunaan Jaminan

Pada perumahan syariah, jaminan dalam pembiayaan harus sesuai dengan prinsip syariah, seperti memanfaatkan akad-akad yang diperbolehkan oleh Islam. Di lain pihak, perumahan konvensional menggunakan jaminan seperti sertifikat rumah, surat tanah, atau aset lain yang dianggap sah oleh peraturan dan ketentuan yang berlaku.

Penggunaan Jaminan

Peranan Lembaga Keuangan

Perumahan syariah sering kali melibatkan lembaga keuangan yang berbasis syariah seperti bank syariah atau perusahaan pembiayaan syariah. Di sisi lain, perumahan konvensional melibatkan bank atau lembaga keuangan yang beroperasi berdasarkan hukum konvensional.

Peranan Lembaga Keuangan

Pemberian Sanksi

Apabila ada tunggakan pembayaran atau pelanggaran kontrak, perumahan syariah akan memberikan sanksi sesuai dengan prinsip syariah, seperti denda yang digunakan untuk donasi atau pembangunan fasilitas Islami. Sementara itu, perumahan konvensional akan memberikan sanksi berdasarkan ketentuan kontrak dan hukum yang berlaku.

Pemberian Sanksi

Keberlanjutan dan Keadilan

Prinsip keberlanjutan dan keadilan menjadi fokus utama dalam perumahan syariah. Rumah syariah mendorong pembangunan yang berkelanjutan dan pemberdayaan masyarakat muslim. Sementara itu, perumahan konvensional cenderung fokus pada aspek finansial dan profit tanpa mempertimbangkan keberlanjutan dan keadilan secara sosial.

Keberlanjutan dan Keadilan

Kriteria dan Persyaratan

Perumahan syariah memiliki kriteria dan persyaratan tambahan yang harus dipenuhi oleh pengembang dan pembeli. Kriteria ini meliputi pembangunan yang sesuai dengan prinsip syariah, penggunaan material yang halal, serta peningkatan kualitas hidup masyarakat muslim. Perumahan konvensional tidak memiliki persyaratan khusus seperti itu.

Kriteria dan Persyaratan

Dalam artikel ini, kita telah membahas perbedaan antara perumahan syariah dan perumahan konvensional dengan lebih detail. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang kedua jenis perumahan ini, pembeli dapat membuat keputusan yang tepat sesuai dengan kebutuhan dan prinsip-prinsip mereka. Penting untuk mencermati perbedaan ini sebelum memutuskan untuk membeli rumah di salah satu jenis perumahan ini.

1. Pengertian Perumahan Syariah dan Konvensional

Pengertian Perumahan Syariah dan Konvensional

Perumahan syariah dan konvensional adalah dua jenis perumahan yang berbeda dalam hal aturan, proses pembelian, dan pembiayaan. Perumahan syariah merupakan perumahan yang didasarkan pada prinsip-prinsip syariah dalam Islam, sedangkan perumahan konvensional mengacu pada sistem konvensional atau sekuler yang umum digunakan dalam masyarakat.

2. Prinsip-prinsip Perumahan Syariah

Prinsip Perumahan Syariah

Perumahan syariah didasarkan pada prinsip-prinsip Islam yang meliputi:

  • Prospek Halal: Perumahan syariah harus bebas dari transaksi haram dan segala bentuk riba, gharar, dan maysir.
  • Tanggung Jawab Sosial: Proyek perumahan syariah juga mendasarkan prinsipnya pada tanggung jawab sosial, termasuk memberikan manfaat langsung kepada masyarakat sekitar.
  • Keberlanjutan: Perumahan syariah juga harus memperhatikan keberlanjutan dan lingkungan, serta mempromosikan gaya hidup yang ramah lingkungan.

3. Proses Pembelian Perumahan Konvensional

Proses Pembelian Perumahan Konvensional

Proses pembelian perumahan konvensional melibatkan:

  • Pembiayaan Bank: Mayoritas pembelian perumahan konvensional menggunakan layanan pembiayaan dari bank atau lembaga keuangan.
  • Bunga Bank: Dalam perumahan konvensional, pembeli akan membayar bunga bank sebagai bagian dari pembiayaan.
  • Transaksi Jual Beli: Proses pembelian dilakukan melalui transaksi jual beli perumahan.

4. Proses Pembelian Perumahan Syariah

Proses Pembelian Perumahan Syariah

Proses pembelian perumahan syariah melibatkan:

  • Skema Pembiayaan: Mekanisme pembiayaan perumahan syariah didasarkan pada prinsip syariah tanpa melibatkan riba, gharar, atau maysir.
  • Musyawarah: Pembeli dan pihak pengembang akan melakukan musyawarah untuk menentukan pembelian dan pembiayaan secara adil.
  • Akad: Pembelian perumahan syariah melibatkan akad, seperti akad murabahah atau akad ijarah.

5. Perbedaan Prosedur Legal

Perbedaan Prosedur Legal Perumahan Syariah dan Konvensional

Perumahan syariah dan konvensional juga memiliki perbedaan dalam prosedur legal yang melibatkan:

  • Akad Pembiayaan: Perumahan syariah menggunakan akad dan prinsip syariah dalam pembiayaan, sedangkan perumahan konvensional menggunakan bunga bank dan transaksi konvensional.
  • Dokumen Legal: Dokumen-dokumen yang diperlukan dalam proses pembelian juga berbeda antara perumahan syariah dan konvensional.
  • Perizinan: Perumahan konvensional mungkin memerlukan izin-izin tambahan seperti IMB, sertifikat, dan persetujuan dari lembaga terkait.

6. Keuntungan dan Kerugian Perumahan Syariah

Keuntungan dan Kerugian Perumahan Syariah

Perumahan syariah memiliki keuntungan dan kerugian sebagai berikut:

  • Keuntungan: Mengikuti prinsip syariah, potensi mendapatkan berkah dan keberkahan, terbebas dari riba dan praktik haram lainnya.
  • Kerugian: Proses pembelian mungkin memerlukan kesepakatan yang lebih kompleks, serta keterbatasan dalam pilihan produk dan pengembang.

7. Keuntungan dan Kerugian Perumahan Konvensional

Keuntungan dan Kerugian Perumahan Konvensional

Perumahan konvensional memiliki keuntungan dan kerugian sebagai berikut:

  • Keuntungan: Proses pembelian lebih standar dan umum, memiliki banyak pilihan produk dan pengembang.
  • Kerugian: Terdapat risiko terlibat dalam praktik bunga bank yang dapat memberikan beban finansial yang lebih tinggi.

8. Tujuan Utama Perumahan Syariah

Tujuan Utama Perumahan Syariah

Perumahan syariah memiliki tujuan utama sebagai berikut:

  • Memenuhi Kebutuhan Perumahan: Menyediakan perumahan yang memenuhi kebutuhan masyarakat dengan menjalankan prinsip-prinsip syariah.
  • Ekonomi Berkembang: Menjadi alternatif ekonomi yang berkelanjutan dan terbebas dari praktik riba.
  • Menyediakan Keamanan dan Lingkungan yang Islami: Menciptakan lingkungan yang aman dan terhindar dari praktik haram dalam menjalankan kehidupan sehari-hari.

9. Perumahan Syariah dan Perumahan Konvensional di Indonesia

Perumahan Syariah dan Konvensional di Indonesia

Di Indonesia, perumahan syariah dan konvensional merupakan dua opsi yang tersedia bagi masyarakat yang ingin membeli properti. Terdapat pengembang yang khusus membangun perumahan syariah, sementara pengembang konvensional juga masih mendominasi pasar perumahan.

10. Kesimpulan

Kesimpulan Perumahan Syariah dan Konvensional

Perumahan syariah dan konvensional memiliki perbedaan dalam prinsip, proses pembelian, legalitas, dan konsekuensi financial. Mengenal perbedaan-perbedaan ini sangat penting bagi calon pembeli properti. Dalam memilih antara perumahan syariah dan konvensional, perlu mempertimbangkan prinsip, keadaan finansial, serta kebutuhan dan preferensi pribadi masing-masing.

Perbedaan Konsep Hukum

Perbedaan Konsep Hukum

Dalam perumahan syariah, prinsip utama yang digunakan adalah prinsip syariah, atau hukum Islam. Sebagai konsekuensinya, kita menemukan perbedaan signifikan dalam beberapa aspek perumahan syariah dibandingkan perumahan konvensional.

Pembiayaan

Pembiayaan

Perbedaan utama antara perumahan syariah dan konvensional terletak pada sistem pembiayaan yang digunakan. Dalam perumahan syariah, prinsip mudharabah dan musyarakah digunakan sebagai alternatif bunga yang dikenakan dalam perumahan konvensional. Dalam prinsip mudharabah, pihak yang memberikan dana bertindak sebagai pemilik modal, sedangkan pihak yang menerima dana bertindak sebagai pengusaha. Sementara dalam prinsip musyarakah, pemilik dan pengusaha berbagi keuntungan sesuai dengan proporsi yang disepakati. Hal ini berbeda dengan perumahan konvensional yang menggunakan sistem bunga yang harus dibayarkan oleh peminjam kepada lembaga keuangan.

Penyelesaian Sengketa

Penyelesaian Sengketa

Dalam perumahan syariah, penyelesaian sengketa menggunakan mekanisme lembaga peradilan agama atau badan penyelesaian sengketa yang berkompeten dalam hukum Islam. Sementara itu, dalam perumahan konvensional, penyelesaian sengketa umumnya dilakukan melalui lembaga peradilan sipil yang menggunakan hukum positif yang berlaku di negara tersebut. Ini merupakan perbedaan besar dalam proses penyelesaian sengketa antara kedua jenis perumahan ini.

Kegiatan Bisnis

Kegiatan Bisnis

Perumahan syariah juga memiliki perbedaan dalam kegiatan bisnisnya. Seringkali perumahan syariah memiliki bisnis tambahan seperti bank syariah, toko syariah, atau lembaga pendidikan syariah yang beroperasi di dalam kawasan perumahan. Hal ini bertujuan untuk menawarkan alternatif yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah kepada penghuni perumahan.

Penggunaan Dana Sosial

Penggunaan Dana Sosial

Perumahan syariah cenderung lebih aktif dalam penggunaan dana sosial. Dalam perumahan konvensional, penggunaan dana sosial seringkali terbatas pada kegiatan amal individu. Namun, dalam perumahan syariah, seringkali terdapat dana sosial yang dikumpulkan dari warga perumahan untuk membantu masyarakat sekitar yang membutuhkan. Hal ini merupakan salah satu ciri khas yang membedakan perumahan syariah dengan perumahan konvensional.